(Nida' Ar-Rahman) Faidah : Mengakhirkan Sholat Isya' di bulan Ramadlan.
Dahulu Said bin Jubair mengkhatamkan Al-Qur'an antara maghrib dan isya' pada bulan Ramadlan, dan dia mengakhirkan sholat isya'. ( Siyar Alam Nubala' 7/358, Hilyatul Auliya' 3/58)
قال ﷺ: عليك بكثرة السجود لله؛ فإنك لا تسجد لله سجدة إلا رفعك الله بها درجة، وحطّ عنك بها خطيئة
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda :
" Hendaklah engkau memperbanyak sujud. Tidaklah engkau sujud kepada Allah sekali, kecuali Allah akan mengangkat derajatmu dengan sujud itu, dan menghapus kesalahan darimu" (HR. Muslim)
Sungguh ini kabar gembira bagimu pejuang Ramadlan.
Ramadlan merupakan kesempatan untuk menyulam dan menambal kekurangan, serta kesempatan untuk berlomba dalam kebaikan ; Takbiratul Ikhram, Shaf pertama dalam shalat, lantunan Al-Qur'an, Sunnah Rawatib, Shalat Dhuha, Shadaqoh, Dzikir, Meninggalkan pandangan, pendengaran dan perkataan yang tidak bermanfaat.
Jika engkau sampai pada Ramadlan, maka puasalah seakan ini puasa terakhir. Karena tidak ada yang menjamin engkau akan bertemu Ramadlan berikutnya.
Masjid-masjid saat ini menjadi saksi kenyataan yang memilukan pada kalangan muslim. Iya, engkau bisa melihat manusia sangat memperhatikan tarawih dan qiyamul lail, namun mereka terkesan lali pada shalat dhuhur. Padahal hukum dan pahala shalat dhuhur jauh lebih agung daripada shalat malam.
والله يريد أن يتوب عليكم ويريد الذين يتبعون الشهوات أن تميلوا ميلا عظيما
"Allah hendak menerima taubatmu, sedangkan orang-orang yang mengikuti hawa nafsu bermaksud supaya engkau berpaling sejauh-jauhnya (dari kebeneran)". (QS. An-Nisa' 27)
Renungkan, dan renungkanlah apa yang engkau upayakan dalam Ramadlan ini, inilah ujian yang sebenarnya, maka ke arah mana di antara dua arah ini engkau condongkan dirimu?
* Diterjemahkan dari akun telegram Syaikh
** Penerjemah adalah murid halaqah kajian dari Syaikh Sholih Sindi di Masjid Nabawi Madinah Munawwaroh.
Lamongan,
Nida' Ar-Rahman
posted from Bloggeroid
SHARE US →